Milad ke-58 Butuh Sosok Paccallaya Kontemporer: Reproyeksi Kejayaan Gowa dalam Konteks Tubuh Hipma

 


   Hipma Gowa sebagai organisasi pelajar dan mahasiswa yang mewakili suara pemuda Gowa, memiliki peran strategis dalam memajukan daerah. Dalam konteks kekinian, Hipma Gowa dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks, mulai dari isu sosial, ekonomi, hingga politik. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Hipma Gowa membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki karakteristik serupa dengan Paccallaya, seorang tokoh sentral setelah Gowa purba mengalami kekacauan di tampuk pemerintahannya (chaos).

   Sebelum kehadiran Tumanurung Bainea, Gowa mengalami masa kekacauan akibat perang saudara antar kerajaan kecil. Dalam kondisi tersebut, masyarakat Gowa sangat membutuhkan sosok pemimpin yang bijaksana, adil, dan mampu mempersatukan mereka. Paccallaya, sebagai ketua dewan adat, hadir dengan peran penting dalam mencari solusi atas permasalahan tersebut.

Relevansi mengapa Hipma Gowa membutuhkan sosok Paccallaya versi kontemporer

   Jika diibaratkan, hadirnya Hipma Gowa merupakan oase ditengah cerai berainya pemuda Gowa yang tak kunjung memiliki wadah yang tepat dalam daerah sendiri. Sehingga pergolakan dalam fikiran membuat pemuda mencari wadah keluar dan kebanyakan besar di luar. Dalam menghadapi berbagai isu kompleks, Hipma Gowa membutuhkan pemimpin yang mampu mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana tentunya inovatif beriringan dengan perkembangan teknologi. Sosok Paccallaya menjadi contoh kepemimpinan yang didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal dan kebijaksanaan. Paccallaya hadir di tengah-tengah kesemrawutan segelintir kelompok yang ingin melanggengkan superioritasnya di antara yang lain. Sehingga, tak heran jika kordinatorat/komisariat/kdk seperti ayam yang kehilangan induk karena peran MPO (Majelis Pertimbangan Organisasi) yang dianggap sebagai fungsi strategis yang sama seperti dewan adat dalam hal ini Paccallaya selaku commander meneropong MPO hari ini, yang telah kehilangan marwahnya dalam mengayomi secara tegas pada calon/pemimpin Hipma yang hendak terpilih. Hipma Gowa terdiri dari berbagai macam latar belakang dan kepentingan. Pemimpin yang ideal mampu mempersatukan seluruh anggota dan mengarahkan mereka pada tujuan yang sama. Menjadi sosok Paccallaya tentu mesti memiliki pemahaman yang mendalam tentang kondisi masyarakat Gowa pada masanya. Begitupun MPO pada masa periode Hipma yang berlangsung. Kemampuan berkomunikasi yang baik sangat penting dalam membangun konsensus dan menjalin kerjasama. Paccallaya sebagai seorang pemimpin, tentu memiliki keterampilan komunikasi yang mumpuni. Mengacu pada teori fungsionalisme struktural Rad Cliff Brown, peran Paccallaya sebagai pemimpin adat dapat dianalogikan sebagai "lem" yang menyatukan berbagai elemen dalam masyarakat Gowa. Ia berperan dalam menjaga keseimbangan sosial, menyelesaikan konflik, dan memastikan berjalannya sistem sosial secara harmonis. Kehilangan sosok seperti Paccallaya dapat mengancam stabilitas dan integritas masyarakat.

Bagaimana mewujudkan sosok Paccallaya di Hipma Gowa?

    Jika merunut dari hasil pengamatan penulis selama berlangsungnya perayaan puncak (Milad Hipma), Melalui berbagai pelatihan dan pendidikan, perlu dilakukan penguatan nilai-nilai kepemimpinan yang berorientasi pada kepentingan bersama, integritas, dan tidak balerung/kappala tallang (bahasa anak Makassar kekinian) yang konotasinya merujuk pada koruptor dalam circle lembaga!. Proses pemilihan pemimpin harus dilakukan secara demokratis dan transparan, dengan mempertimbangkan kualitas dan integritas calon pemimpin, rekam jejak, dan tujuan yang tidak pragmatis/kepentingan tunggangan politis. Seluruh anggota Hipma Gowa perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi dan kapasitasnya, apalagi terkait penguatan literasi dan integritas serta komponen pendukung lainnya dari rejuvenasi Tallu cappa’ yang ketiga, yakni “cappa badik” yang juga harus dibarengi dengan “cappa pulupeng” agar semakin menguatkan nalar berfikir kritis. Sehingga dapat berkontribusi secara aktif dalam organisasi tanpa adanya intervensi balerung yang menunggangi.

Kesimpulan

   Sosok Paccallaya merupakan representasi dari pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat Gowa pada masanya. Dalam konteks kekinian, Hipma Gowa juga membutuhkan sosok pengayom yang memiliki karakteristik serupa. Dengan demikian, Hipma Gowa dapat menjadi organisasi yang kuat, solid, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Gowa.

Selamat milad Hipma Gowa ke-58!.


Fian Anawagis: (Kader pinggiran Hipma Gowa)